Gpd8TfAlBUYoTfM6TUAlTUAlTA==

Trump dan Netanyahu Umumkan Proposal Damai Gaza, Nama Prabowo Ikut Disinggung di Forum Internasional

Washington, NTBPost.com. - Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara resmi mengumumkan Proposal Perdamaian Gaza dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Putih, Senin (29/9/2025) waktu setempat. Keduanya menyampaikan rencana besar untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Jalur Gaza dan membuka jalan bagi stabilitas kawasan Timur Tengah.


Trump menyebut proposal ini sebagai “hari bersejarah bagi perdamaian,” dengan menekankan bahwa rencana tersebut akan mengakhiri perang, menghentikan operasi militer, dan membangun kembali Gaza sebagai wilayah bebas teror.


“Gaza akan menjadi zona bebas teror. Tidak ada lagi ancaman terhadap tetangganya,” ujar Trump.


Salah satu poin utama dalam proposal tersebut adalah pembentukan Gaza International Transitional Authority, sebuah badan transisi internasional yang akan dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Badan ini bertugas mengelola Gaza secara damai dan memastikan pembangunan kembali infrastruktur sipil.


Trump juga menyampaikan bahwa jika proposal diterima, Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati dan menghentikan semua operasi militer. Dalam waktu 72 jam setelah kesepakatan, semua sandera baik yang hidup maupun yang telah meninggal akan dikembalikan.


“Setelah semua sandera dikembalikan, Israel akan membebaskan 250 tahanan dengan hukuman seumur hidup dan 1.700 warga Gaza yang ditahan setelah 7 Oktober 2023, termasuk semua perempuan dan anak-anak,” jelas Trump.


Menariknya, dalam pidato tersebut, Trump menyebut sejumlah pemimpin dunia yang mendukung inisiatif ini, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto. Penyebutan nama Prabowo menjadi sorotan karena menunjukkan posisi aktif Indonesia dalam diplomasi perdamaian internasional.


“Kami menerima dukungan dari banyak pemimpin dunia, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto,” kata Trump.


Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa Israel telah memenangkan perang dan kini siap memasuki era baru perdamaian. Ia menegaskan bahwa demiliterisasi Gaza menjadi syarat mutlak dalam pelaksanaan proposal tersebut.


“Jika Hamas menolak proposal Anda, Tuan Presiden, maka Israel akan menyelesaikan tugasnya. Ini bisa dilakukan dengan cara mudah, atau dengan cara sulit. Tapi ini harus dilakukan,” tegas Netanyahu.


Netanyahu juga menyampaikan harapannya agar proposal ini dapat menghidupkan kembali Abraham Accords dan memperluas perdamaian di kawasan. Ia menekankan bahwa Gaza akan memiliki pemerintahan sipil yang damai, tanpa keterlibatan Hamas atau faksi bersenjata lainnya.


“Gaza akan memiliki pemerintahan sipil yang damai, tanpa keterlibatan Hamas atau faksi bersenjata lainnya,” ujarnya.


Isi Lengkap Proposal Perdamaian Gaza


Berikut adalah 20 poin utama dari Proposal Perdamaian Gaza yang dibacakan langsung oleh Presiden Trump dan dikutip dari dokumen resmi yang dipublikasikan oleh MSN News dan Al Jazeera:


1. Gaza akan menjadi zona bebas teror dan deradikalisasi, tidak lagi menjadi ancaman bagi negara tetangga.

2. Gaza akan dibangun kembali demi kepentingan rakyat Gaza yang telah lama menderita akibat konflik.

3. Jika kedua pihak menyetujui proposal ini, perang akan segera dihentikan. Pasukan Israel akan mundur ke garis yang disepakati untuk mempersiapkan proses pembebasan sandera.

4. Seluruh operasi militer, termasuk serangan udara dan artileri, akan dihentikan sementara. Garis pertempuran akan dibekukan hingga syarat penarikan penuh terpenuhi.

5. Dalam waktu 72 jam setelah Israel menerima kesepakatan, semua sandera baik yang hidup maupun yang telah meninggal akan dikembalikan.

6. Setelah semua sandera dikembalikan, Israel akan membebaskan 250 tahanan dengan hukuman seumur hidup dan 1.700 warga Gaza yang ditahan pasca 7 Oktober 2023, termasuk semua perempuan dan anak-anak.

7. Untuk setiap jenazah sandera Israel yang dikembalikan, Israel akan mengembalikan jenazah 15 warga Gaza.

8. Anggota Hamas yang bersedia hidup damai dan menyerahkan senjata akan diberikan amnesti.

9. Anggota Hamas yang ingin meninggalkan Gaza akan diberi jalur aman menuju negara penerima.

10. Setelah kesepakatan diterima, bantuan kemanusiaan akan segera dikirim ke Gaza.

11. Bantuan mencakup pemulihan infrastruktur penting, seperti air, listrik, sanitasi, rumah sakit, dan fasilitas umum seperti pabrik roti.

12. Peralatan berat untuk membersihkan puing dan membuka jalan akan diizinkan masuk ke Gaza.

13. Distribusi bantuan akan dilakukan oleh lembaga netral, seperti PBB, Bulan Sabit Merah, dan organisasi internasional lain yang tidak terafiliasi dengan pihak manapun.

14. Pembukaan perlintasan Rafah dua arah akan mengikuti mekanisme yang telah disepakati dalam perjanjian 19 Januari 2025.

15. Israel tidak akan mencaplok atau menguasai Gaza dalam bentuk apapun.

16. Hamas dan faksi bersenjata lainnya tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan Gaza.

17. Gaza akan dikelola oleh pemerintahan transisi sipil dan teknokratik, yang bertanggung jawab atas layanan publik dan pemerintahan sehari-hari.

18. Pemerintahan transisi akan diawasi oleh badan internasional baru bernama “Board of Peace”, yang diketuai oleh Presiden Donald J. Trump.

19. Tony Blair akan menjadi anggota utama dalam Board of Peace, bersama tokoh internasional lainnya yang akan diumumkan kemudian.

20. Board of Peace akan menetapkan kerangka kerja dan pendanaan untuk pembangunan Gaza, hingga Otoritas Palestina menyelesaikan reformasi dan siap mengambil alih secara efektif.


NTBPost.com mencatat bahwa pidato kedua pemimpin ini tidak diikuti dengan sesi tanya jawab. Trump menutup konferensi pers dengan pernyataan bahwa “ini bukan waktu yang tepat untuk menjawab pertanyaan,” dan menyarankan agar publik menunggu hingga dokumen resmi ditandatangani. (NTBPost/red.)

Komentar0

Type above and press Enter to search.