Gpd8TfAlBUYoTfM6TUAlTUAlTA==

Pimpinan Ponpes Al Majidiyah Majidi Beri Klarifikasi Menohok Soal Santri Terserang Diare dan Gatal

Pimpinan Pondok Pesantren Al Majidiyah NWDI Majidi, Kecamatan Selong, Lombok Timur, TGH Ilhamdi

Lombok Timur, NTBPost.com - Pimpinan Pondok Pesantren Al Majidiyah NWDI Majidi, Kecamatan Selong, Lombok Timur, TGH Ilhamdi memberikan klarifikasi dan penjelasan menohok terkait belasan santrinya yang terserang penyakit gatal dan diare.


Ilhamdi kepada media ini, Selasa (30/9), menegaskan bahwa anak mondok di mana-mana, jika terkena penyakit koreng dan gatal itu sudah biasa, karena di sana berkumpul dari berbagai kalangan.


Begitu juga penyakit diare atau mules, karena pola makan yang sulit diatur, apalagi anak kadang tidak bisa dipaksa makan pada waktu yang ditentukan. Kemudian, anak membeli makanan sembarangan.


"Penyakit gatal-gatal maupun mules yang menimpa santri banyak penyebabnya," ujarnya.


Begitu juga, lanjutnya, ke mana pun kita tanyakan di pondok pesantren lain pasti akan menjawab seperti itu. Namun demikian, pihaknya tetap memberikan himbauan kepada semua santri untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat.


"Kita selalu berikan himbauan kepada semua santri untuk jaga kesehatan dengan pola hidup sehat dan bersih," terangnya.


Pada pemberitaan sebelumnya, belasan santri Pondok Pesantren Al Majidiyah NWDI Majidi, Kelurahan Majidi, Kecamatan Selong, Lombok Timur, mengalami diare dan gatal-gatal sehingga dibawa ke Puskesmas Denggen oleh pihak pengasuh ponpes.


Kejadian tersebut berlangsung dalam beberapa hari terakhir, sedangkan hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti belasan santri yang mengalami diare dan gatal-gatal tersebut. Namun, dugaan sementara kuat bahwa hal itu disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang kurang bersih di lingkungan ponpes.


Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Puskesmas Denggen, I Ketut Kariadi, saat dikonfirmasi Senin (29/9), membenarkan adanya santri yang mengalami diare dan gatal-gatal yang dibawa berobat ke puskesmas.


"Kalau yang diare jumlahnya belasan dan gatal-gatal hanya beberapa orang saja," katanya.


Ia menegaskan bahwa dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan berobat para santri, pihaknya mengambil langkah cepat dengan mengunjungi ponpes tersebut untuk melakukan pemeriksaan lingkungan.


Ditemukan kondisi lingkungan ponpes, seperti tempat memasak, MCK, maupun lainnya, sangat memprihatinkan. Apalagi, air yang diminum santri langsung berasal dari sumur tanpa dimasak.


"Sanitasi kesehatan lingkungan ponpes kurang dijaga, maka inilah salah satu penyebab timbulnya penyakit," ujarnya.


Ketut Kariadi menambahkan, sebelum berkunjung ke ponpes untuk memeriksa, pihaknya selalu melayangkan surat terlebih dahulu dengan kondisi yang diperlihatkan bagus dan bersih.


Namun, saat melakukan kunjungan mendadak, kondisi riil yang ditemukan di ponpes sangat memprihatinkan, apalagi dengan adanya jumlah kunjungan santri yang datang berobat ke puskesmas dibawa pengasuh ponpes, membuat pihaknya curiga.


"Apa yang ditemukan petugas saat tidak bersurat adalah kondisi riil sebenarnya di ponpes tersebut yang kurang menjaga kesehatan lingkungan," tambahnya seraya meminta kepada pihak ponpes untuk lebih menjaga kesehatan lingkungan agar terhindar dari penyakit. (NTBPost/Rz.)

Komentar0

Type above and press Enter to search.