![]() |
Kondisi salah satu bukit di Kawasan Sembalun yang dikeruk. Foto: Doc.Istimewa |
Lombok Timur, NTBPost.com — Keindahan alam Sembalun yang selama ini menjadi daya tarik utama pariwisata kini menghadapi ancaman nyata. Bukit-bukit yang menjadi ikon lanskap desa mulai dikeruk, memicu kekhawatiran warga dan pemerhati lingkungan.
Pengerukan bukit di kawasan Sembalun kian marak dilakukan atas nama pembangunan pariwisata. Namun di balik ambisi tersebut, tersimpan ancaman serius terhadap kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat.
Bukit-bukit yang selama ini menjadi ikon keindahan dan penyangga ekosistem desa mulai terkikis. Warga pun menyuarakan kekhawatiran mereka.
“Bukit bukan hanya mempercantik pemandangan, tetapi juga bagian penting dari keseimbangan alam yang selama ini menjaga kehidupan masyarakat,” ujar Rijalul Fikri salah satu warga dan pemerhati lingkungan,dalam pernyataannya yang diterima NTBPost. Minggu, (28/09).
Kondisi tanah di Sembalun yang dikenal rapuh dan mudah longsor memperparah risiko dari pengerukan yang tidak terkendali. Jika dibiarkan, bukan hanya pemandangan yang hilang, tetapi juga warisan alam untuk anak cucu.
“Jika bukit-bukit itu rusak, bukan hanya pemandangan yang hilang, tetapi juga warisan untuk anak cucu kita,” tegasnya.
Tokoh muda inipun mengingatkan agar pembangunan tidak mengabaikan aspek ekologis yang vital.
“Mari bersama-sama menjaga dan mengingatkan, agar pembangunan tetap sejalan dengan kelestarian alam,” lanjutnya.
Pembangunan yang tidak memperhatikan daya dukung alam justru membuka jalan bagi bencana. Tanpa pengawasan ketat, pengerukan bukit bisa menjadi pemicu longsor dan kerusakan ekosistem yang tak mudah dipulihkan.
Sembalun kini berada di persimpangan: antara ambisi ekonomi dan tanggung jawab ekologis. Jika pembangunan terus dilakukan tanpa kendali, maka yang tersisa bukanlah kemajuan, melainkan kerusakan yang diwariskan kepada generasi berikutnya. (NTBPost/red.)
Komentar0