Gpd8TfAlBUYoTfM6TUAlTUAlTA==

Petani di Lotim Lebih Senang Jual Hasil Panen ke Pengepul Ketimbang ke Bulog

Salah satu lahan persawahan di Lombok Timur yang di tanami padi. Foto: Rz. 
Lombok Timur, NTBPost.com - Para petani di Lombok Timur mengaku lebih senang menjual hasil panen padi maupun jagungnya kepada pihak pengepul ketimbang kepala pihak Bulog.Pasalnya kalau menjual ke Bulog lebih banyak syarat yang harus terpenuhi sedangkan ke pengepul tinggal ambil enaknya.

Seperti yang dituturkan Mashal,petani di Kecamatan Wanasaba,Selasa (29/4). " Kita lebih senang menjual ke pengepul ketimbang ke Bulog," tegasnya.

Ia menjelaskan kalau Bulog membeli dengan harga Rp 6500 perkilogram gabah kering giling dan Rp 650 ribu perkwintalnya dengan syarat yang sudah ditentukan Bulog baru bisa diterima.

Kemudian Bulog terima bersih di pinggir jalan,sedangkan yang membayar buruh maupun lainnya adalah petani.

Sementara kalau dijual gabah kepada pengepul dengan harga Rp 5500 perkilogram dan Rp 550 ribu perkwintalnya,tapi kita terima bersih semuanya.

Kemudian kisaran harga jagung saat ini perkwintalnya mencapai Rp 170 ribu yang masih tongkolannya sehingga kalau perkilonya Rp 1700 

" Kalau kita jual ke Bulog ribetnya minta ampun padahal perusahaan milik pemerintah harusnya dipermudah," ujarnya.

Hal yang sama dikatakan Muhsan,petani di kecamatan Pringgebaya mengatakan memang bulog membeli jagung dengan harga Rp 5500 perkilogram tapi harus memiliki kadar air atau syarat yang sudah ditentukan oleh pihak Bulog.

Maka tentunya akan sulit didapatkan petani karena memiliki keterbatasan,sedangkan kalau dijual ke pengepul dengan mudah tanpa harus memiliki syarat apapun.

" Harusnya Bulog memberikan kemudahan petani dalam menjual hasil panennya bukan malah mempersulit dengan syarat yang harus dipenuhi petani," tukasnya. (Rz.) 

Komentar0

Type above and press Enter to search.