 |
| Staf Ahli Bidang Hubungan Sosial Kemasyarakatan, Dr. Ahsanul Khalik |
Mataram, NTBPost.com — Dr. Ahsanul Khalik, Staf Ahli Gubernur NTB, menjadi Keynote Speaker dalam 4th International Conference on Finance, Business & Banking_ bertema "Towards a Sustainable Future: Green Economy and Digitalization"yang digelar FEBI UIN Mataram di Astoria Lombok Hotel, Selasa (25/11). Acara ini dihadiri akademisi, pelaku industri, dan perwakilan lembaga global.
Dalam pidatonya, Mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB yang juga akrab disapa Dr. AKA ini menekankan bahwa forum ini menjadi wadah penting bagi generasi muda yang siap hadapi tantangan peradaban masa depan.
“Kita tidak hanya berbicara tentang teori dan riset di forum ini, tetapi kita berbicara tentang masa depan dunia yang sedang mencari harapan baru,” ujar Dr. AKA.
Ia menjelaskan bahwa dunia saat ini telah memasuki era transformasi yang tak terelakkan dengan dua arus besar perubahan: transformasi digital dan transisi menuju ekonomi hijau. Dalam konteks itu, keuangan Islam dipandang sebagai solusi keperadaban yang berbasis prinsip keadilan.
“Disinilah sesungguhnya keuangan Islam menjadi cahaya harapan, sistem yang berdasarkan keadilan, transparansi, keberlanjutan, dan maslahat. Ini bukan sekedar teori, tetapi ini adalah solusi keperadaban,” tegasnya.
Tiga Agenda Besar Pembangunan NTB
Dr. AKA juga menyatakan bahwa NTB memiliki modal kuat untuk menjadi pionir di Indonesia, mulai dari potensi keuangan syariah, pesantren, UMKM, digitalisasi, hingga pariwisata halal. Melalui rancangan pembangunan daerah, pemerintah mendorong tiga agenda besar: penguatan ekosistem keuangan syariah hijau, digitalisasi pariwisata halal dan ekonomi kreatif, serta pembangunan green economy dan ekonomi sirkular.
“Kami tidak hanya menginginkan ekonomi yang tumbuh, tetapi kami menginginkan ekonomi yang menumbuhkan markabat manusia dan menyelamatkan bumi,” jelasnya.
Lima Rekomendasi Strategis untuk Transformasi
Untuk mewujudkan transformasi tersebut, Dr. AKA menyampaikan lima rekomendasi strategis kepada hadirin. Salah satu yang paling menonjol adalah usulan menjadikan NTB sebagai laboratorium kebijakan internasional.
“Kami berharap melalui forum ini, kami ingin menjadikan NTB sebagai laboratorium kebijakan internasional untuk integrasi keuangan Islam, digitalisasi, dan green economy,” ungkapnya.
Di akhir pidatonya, Dr. AKA mengajak semua pihak bekerja sama untuk mewujudkan NTB sebagai pusat transformasi ekonomi syariah dunia. Ia juga menyebutkan bahwa kemajuan akan terwujud jika ilmu bertemu kebijakan, teknologi bertemu moralitas, dan keberlanjutan bertemu ketuhanan.
“Bila kita bersatu, kita bisa menjadikan NTB sebagai pusat transformasi ekonomi syariah dunia. Bila ilmu bertemu kebijakan, bila teknologi bertemu moralitas, dan bila keberlanjutan bertemu ketuhanan, maka bukan hanya kemajuan yang akan datang, tetapi kenyataan dan kejayaan,” tegasnya.
Ia juga menyambut hadirin dengan hangat, menyebut Lombok sebagai “sejengkal tanah surga yang diturunkan di bumi” yang akan menjadi produk wisata halal unggulan negeri. (NTBPost/red.)
Komentar0