![]() |
Jenazah korban saat dimasukkan kedalam mobil ambulan. Foto: Rosidin |
Lombok Timur, NTBPost.com – Kepolisian Sektor Sembalun Lombok Timur selidiki insiden meninggalnya seorang pelajar SMA asal Mataram, Dzulpanil Khoiri (16), yang terjatuh ke jurang saat melakukan pendakian di Bukit Sempana, Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Minggu, (17/08).
Korban diketahui mendaki bersama tujuh temannya sejak Sabtu (16/8), dan mulai turun pada Minggu siang. Sekitar pukul 15.00 WITA, korban terjatuh di antara Pos I dan Pos II.
“Benar ada seorang pendaki asal Bertais meninggal dunia tadi sore,” ujar IPTU Lalu Subadri, Kapolsek Sembalun.
Menurut informasi dari teman korban, lanjut Subadri, Dzulpanil terpeleset saat menuruni jalur pendakian. “Korban jatuh saat turun dari Bukit Sempana hendak pulang bersama teman-temannya. Sehingga menyebabkan korban meninggal dunia,” tuturnya.
Tim pengelola Bukit Sempana segera melakukan evakuasi setelah menerima laporan dari pendaki lain. “Kami langsung melakukan evakuasi di kawasan ‘Larang Menyerah’ antara Pos II dan Pos I. Sekitar pukul 18.00 WITA, korban berhasil kami angkat dan langsung dibawa ke Puskesmas Sembalun untuk penanganan medis,” kata Eger Marertra, pengelola Bukit Sempana.
Namun, korban dinyatakan meninggal dunia saat tiba di Puskesmas. “Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia saat tiba. Berdasarkan pemeriksaan, ditemukan luka-luka pada bahu kiri, patah tulang, serta luka robek di bagian paha atas yang menyebabkan pendarahan hebat dan pecahnya pembuluh darah,” jelas dr. Haeratut Tazkiyah.
Keluarga korban yang tiba di Puskesmas Sembalun pukul 22.45 WITA menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi.
“Meski demikian, kami terus menyelidiki kasus ini. Dan memanggil pengelola dan teman-teman korban untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” tutup Kapolsek. (NTBPost/red.)
Komentar0