Gpd8TfAlBUYoTfM6TUAlTUAlTA==

Hasil Autopsi Brigadir Nurhadi Misteri, Pakar Hukum Joko Jumadi Analisa Ini Pembunuhan

Mataram, NTBPost.com – Lebih dari dua minggu berlalu sejak Ekshumasi dilakukan, namun kasus kematian Brigadir Muhammad Nurhadi masih menyisakan misteri. Polda NTB hingga saat ini belum mengungkapkan hasil autopsi yang dijanjikan setelah ekshumasi jenazah pada 1 Mei lalu.

 

Ahli hukum pidana dari Universitas Mataram, yang juga Direktur BKBH Unram, Joko Jumadi, menduga kuat bahwa peristiwa ini tidak lepas dari unsur tindak pidana.

 

"Menurut analisis saya, kemungkinan besar ini tindak pidana pembunuhan," ujarnya pada NTBpost.com, Jumat (16/5).

 

Ia menyoroti kejanggalan dalam alibi awal, yang menyebut korban tewas karena tenggelam, padahal sebagai polisi, ia seharusnya memiliki kemampuan berenang yang memadai.

 

"Dari lokasi kejadian saja seperti di kolam renang itu kedalamannya dangkal, sangat tidak sesuai dengan ukuran tubuh korban," tambahnya.

 

Selain itu, Joko juga menyoroti kesaksian pemandi jenazah yang mana semakin memperkuat analisanya, ini adanya dugaan kekerasan sebelum korban meninggal.

 

"Belum lagi pengakuan pemandi jenazah yang melihat adanya luka di bawah pelipis kanan mata dan luka lebam di sekujur tubuhnya," ujarnya.

 

Narasi Tenggelam Diduga untuk Menghilangkan Barang Bukti

 

Joko juga menduga bahwa narasi korban tenggelam bukanlah kejadian sebenarnya, melainkan usaha untuk menghilangkan barang bukti.

 

"Melihat bahwa peristiwa meninggalnya Brigadir MN adalah tenggelam,usaha untuk menutupi peristiwa sebenarnya seperti dalam kasus sambo atau kasus mahasiswi unram beberapa tahun yang lalu," jelasnya.

 

Meski begitu, ia tetap percaya bahwa kepolisian akan menangani kasus ini secara profesional.

 

"Saya yakin kepolisian akan bersikap profesional dan pastinya dalam waktu dekat polisi akan membuka hasil autopsi," ujarnya.

 

Jika hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya tindak pidana, maka kasus ini akan masuk tahap penyidikan lebih lanjut.

 

"Jika hasil autopsi terbuka dan ada peristiwa pidana, maka kasus ini akan menjadi terang benderang," kata Joko.

 

Polda NTB Belum Memberikan Keterangan Resmi

 

Sementara itu, meskipun sudah melewati tenggat waktu yang mereka janjikan, Polda NTB belum mengumumkan hasil autopsi yang menjadi kunci utama dalam kasus ini.

 

Usai konferensi pers Operasi Pekat Rinjani 2 di Mapolda NTB hari ini, NTBPost mencoba meminta keterangan dari kepolisian. Namun, Humas Polda NTB menolak untuk diwawancara dan mengarahkan kepada Kasubdit 3 Ditkrimum Polda NTB, yang saat itu mewakili Dirkrimum.

 

Sayangnya, jawaban yang diberikan tidak memberikan kepastian lebih jauh mengenai hasil autopsi.

 

"Kalau masalah itu nanti dari pimpinan aja mas, yang pasti saat ini kita masih sedang melakukan penyelidikan, masih bekerja, mohon bersabar ya," ujar Kasubdit 3 kepada NTBPost.

 

Hingga saat ini, publik masih menunggu pengungkapan fakta sesungguhnya di balik kematian Brigadir Muhammad Nurhadi. Akankah hasil autopsi mengungkap kebenaran? Jawaban itu masih tergantung pada kesediaan kepolisian untuk transparan terhadap kasus ini. (NTBPost/red.)


Komentar0

Type above and press Enter to search.