Maka tentunya ini sangat memberatkan para atlet yang ada,apalagi fasilitas yang disiapkan kurang.Dengan pihak Dispora hanya mementingkan retribusi yang masuk ketimbang menambah fasilitas sarana dan prasarana pendukung yang ada di GOR HL.Muslihin Selong.
" Kami keberatan kalau harga sewa pemanfaatan fasilitas GOR HL.Muslihin dipatok tinggi,sedangkan fasilitas pendukung kurang memadai seperti itu," keluh para atlet Olahraga di Selong,Senin (26|2).
Sementara Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Lotim,Masturiadi saat dikonfirmasi mengatakan pada tahun 2024 ini ditarget penarikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 300 juta dari penyewaan fasilitas olahraga di Lotim.
Seperti penyewaan fasilitas olahraga GOR HL.Muslihin,Lapangan Nasional dan Lapangan Bonar Pancor.
" Tahun 2024 ini kami ditargetkan penarikan PAD sebesar Rp 300 juta,sedangkan tahun sebelumnya tidak ada target dan pemungutan retribusi," tegasnya.
Ia mengatakan terhadap adanya Perda retribusi sudah ditetapkan di akhir tahun 2023 lalu,maka tentunya pihaknya melakukan sosialisasi kepada para pengguna fasilitas olahraga milik pemerintah daerah tersebut.
Terutama mengenai masalah pungutan retribusi terhadap penyewaan fasilitas olahraga untuk masuk ke PAD.
" Saat ini kita masih dalam sosialisasi yang jelas target PAD sudah ditentukan makanya kami harus jalankan,"ujarnya.
Ia menjelaskan untuk mamaksimalkan penggunaan fasilitas olahraga yang ada dari Dispora Lotim selalu memperhatikan kebersihan yang ada di GOR.
Seperti mencabut dan memotong rumbut atau ilalang yang tumbuh menggangu,lalu membuat infastruktur fasilitas yang banyak agar para atlet nyaman untuk memanfaatkan fasilitas berlatih.
" Memang saat ini pihaknya masih kurang maksimal memperhatikan peningkatan fasilitas olahraga,akan tapi kedepannya akan kita tingkatkan lagi," tandasnya.(N02).
Komentar0