Penolakan itu langsung disampaikan secara lantang warga dihadapan Sekda Lotim,HM.Juani Taofik,Kepala Dinas PUPR Lotim, Ahmad Dewanto Hadi dan pihak BWS aula pertemuan kantor Desa Kotaraja,Selasa (23|5).
" Kami menolak proyek Spam pantai selatan ini,karena dianggap akan merugikan kedepannya,apalagi sosialisasi tidak dilakukan dari awal," teriak warga saat pertemuan.
Kades Kotaraja, Lalu Supandi juga mengatakan penolakan yang dilakukan warganya karena tidak melakukan sosialisasi dari awal atas proyek tersebut,melainkan saat program sudah berjalan.
" Bagaimana warga mau menerima kalau sosialisasi tidak pernah dilakukan jauh sebelumnya," kata Supandi.
Sementara Sekda Lotim, HM.Juani Taofik bersama Kadis PUPR Lotim,Ahmad Dewanto Hadi dalam sosialisasi itu menjelaskan bahwa pembangunan proyek Spam pantai selatan tersebut dalam rangka untuk membantu masyarakat di selatan yang mengalami kekurangan air.
Begitu juga tahapan proyek ini sudah dimulai dua tahun lalu dalam tahapan perencanaan identifikasi sumber mata air,untuk kemudian tahun 2023 ini dilakukan pengerjaanya.
" Ratusan ribu jiwa akan bisa menikmati air dari proyek ini nantinya kalau sudah jadi," terangnya.
Namun penjelasan yang disampaikan Sekda Lotim maupun Kadis PUPR Lotim tidak dihiraukan oleh ratusan warga, dengan malah meneriakkan penolakan dalam pertemuan tersebut. Maka pertemuan itu berakhir tanpa adanya keputusan.
Sementara pengerjaan Spam IPA pantai selatan yang ada di desa Kotaraja dihentikan sementara berdasarkan hasil kesepakatan bersama dan desakan masyarakat.
" Hentikan semua pengerjaan proyek Spam pantai selatan di wilayah Kotaraja ini,karena kalau terus dipaksakan kami tidak berani bertanggungjawab kalau terjadi apa-apa nantinya," tegas warga sambil berteriak menyuarakan penolakan.(N02).
Komentar0