Pasalnya akibat pembangunan BTN tersebut membuat saluran dan jalan usaha tani rusak,sehingga tentunya membuat tanaman petani menjadi mati dan kering dan tidak bisa mengolah tanahnya sendiri.
Sementara pihak pengembang dari BTN tersebut dinilai lepas tanggungjawab atas persoalan tersebut.Sehingga tentunya sangat disayangkan sekali.
Ketua LPMK Kelurahan Sekarteja,H. Muhasim, ketika di konfirmasi membenarkan adanya protes dari warga sekitar lokasi pembangunan BTN tersebut dengan mengadukan persoalan itu pihak kelurahan.
Karena akibat pembangunan tersebut saluran air dan jalan usaha tani mengalami kerusakan.
" Kami datang mengadu ke kelurahan terhadap persoalan untuk segera disikapi dan meminta pertanggungjawaban pihak pengembang,"tegasnya.
Menurutnya keluhan petani, ratusan meter, saluran dan jalan usaha tani telah dirusak oleh pengembang. Otomatis tanaman petani menjadi kering dan tidak bisa mengolah tanahnya sendiri.
Oleh karena itu,warga mengharapkan kepada OPD pemberi ijin, jangan hanya bekerja dibelakang meja, hanya menyenangkan pimpinan dan bekerja semata-mata cari duit.
Namun hendaknya berpikirlah predektif, dalam memberikan ijin, dampak apa yang akan ditimbulkan.
" Kami minta pemerintah jangan acuh atas persoalan masyarakat,pikirkan nasib rakyat yang akan mengalami penderitaan akibat pemberian ijin tersebut tanpa pernah melihat kondisi lapangan,"tandasnya.
Muhasim juga menambahkan masyarakat di wilayah kelurahan Sekarteja meminta kepada Bupati Lotim untuk mencabut ijin Pembangunan BTN oleh Pengembang diwilayah tersebut.
Karena kami sudah bosan sudah beberapa lokasi lahan petani di bangun BTN di Lingkungan Sekarteja dan Sekaranyar, Kelurahan Sekarteja. Apalagi itu termasuk lahan subur kelas satu.
" Kami minta Bupati Lotim segera mencabut ijin pihak pengembang pembangunan BTN tersebut kalau tidak memperhatikan persoalan masyarakat," pintanya.
Sementara itu, Lurah Sekarteja,Sukarma saat dikonfirmasi membenarkan adanya keluhan dan protes warga atas pembangunan BTN Sekar Anyer tersebut. Kemudian pihaknya mencoba melakukan mediasi di kantor lurah,akan tapi pihak pengembangan tidak hadir.
" Kami akan coba untuk mengundang lagi pihak pengembang untuk mediasi dengan warga atas persoalan itu," kata Sukarma.
Kemudian pihak pengembang pembangunan BTN Sekar Anyer Sekarteja sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi.(01).
Komentar0