Gpd8TfAlBUYoTfM6TUAlTUAlTA==

Hijrah dan Kebangkitan Ummat, Momentum Reformasi Mental Birokrasi

LOMBOK TIMUR-Tahun Baru Islam, Muharram 1447 Hijriah, kembali menyapa umat Islam dengan nuansa haru, harap, dan semangat baru. Di tengah hiruk-pikuk zaman dan kompleksitas kehidupan sosial, momentum hijrah ini hadir sebagai panggilan spiritual untuk menata langkah, memperbarui niat, dan membangun kolaborasi menuju kehidupan yang lebih bermakna—bagi pribadi, umat, dan daerah.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Selong menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Perayaan Muharram 1447 H yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur. Rangkaian kegiatan yang berlangsung sejak 26 Juni hingga 4 Juli 2025 ini bukan hanya sebatas seremoni seremonial tahunan, melainkan menjadi manifestasi nilai-nilai hijrah yang berkelindan dengan kearifan lokal dan pemberdayaan masyarakat.

HMI menilai, kegiatan Muharram tahun ini merepresentasikan ruang kolaborasi antara nilai-nilai keislaman, kebudayaan, dan arah pembangunan daerah yang partisipatif. Di tengah semangat perayaan ini, hadir beragam aktivitas yang merekatkan nilai spiritual dan sosial, seperti karnaval alegoris yang melibatkan OPD, pelajar, dan masyarakat; parade ribuan dulang yang menonjolkan kekayaan budaya lokal; hingga khataman Al-Qur’an oleh 1447 hafiz dan hafizah yang mempertegas komitmen spiritual masyarakat Lombok Timur.

Momentum Muharram ini juga diisi dengan doa awal dan akhir tahun di Masjid Agung Al-Mujahiddin, penyelenggaraan bazar UMKM yang menggeliatkan ekonomi rakyat, hingga penampilan spesial Wali Band yang dirancang tak semata untuk hiburan, melainkan sebagai medium dakwah dan penguatan ukhuwah.

Namun lebih dari itu, Muharram 1447 H adalah saat yang tepat untuk menghidupkan kembali semangat hijrah yang dulu pernah digagas secara kuat oleh Bupati Ali Bin Dachlan dan Wakil Bupati Haerul Warisin. Saat itu, perayaan Muharram tidak hanya menjadi rutinitas keagamaan, melainkan diangkat sebagai gerakan kultural dan spiritual yang berdampak pada struktur pemerintahan maupun fungsional birokrasi. Hijrah dijadikan inspirasi perubahan sistemik, bukan hanya simbolik.

Dalam semangat itulah, HMI Cabang Selong berharap momentum Muharram kali ini tidak berhenti pada selebrasi, tetapi mampu membangkitkan kembali semangat hijrah sebagai spirit perbaikan struktural dan afungsional dalam tubuh birokrasi dan tatanan masyarakat. Sebuah hijrah yang menuntun pada perubahan cara berpikir, cara melayani, serta cara membangun daerah yang lebih inklusif, berkeadilan, dan transformatif.

Nilai-nilai hijrah sangat relevan dengan arah pembangunan daerah saat ini, sebagaimana tercermin dalam Visi SMART Bupati Lombok Timur: Sejahtera, Maju, Adil, Religius, Transparan. Hijrah berarti bergerak dari stagnasi menuju inovasi, dari keterbelakangan menuju kemajuan, dari kepentingan pribadi menuju kepentingan bersama.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 218: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah.” Hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi perubahan sikap, niat, dan arah perjuangan. Ini adalah seruan untuk perubahan spiritual dan sosial, sebagaimana semangat pembangunan daerah yang hari ini dituntut untuk lebih membumi, bersih, dan berorientasi pada kemaslahatan.

Kami, HMI Cabang Selong, siap menjadi bagian dari kekuatan moral dan intelektual yang mengawal serta menginspirasi pembangunan daerah berbasis nilai-nilai keislaman dan kebudayaan. Perayaan Muharram ini kami pandang sebagai momentum emas membangun daerah dengan semangat hijrah: berani berubah, berani bangkit.

Muharram adalah tentang kesadaran kolektif bahwa perubahan besar berawal dari langkah kecil. Dari hati yang bersih, dari niat yang lurus, dan dari semangat yang menyala. Mari songsong tahun baru 1447 H dengan tekad hijrah yang membebaskan dan membangun, demi masa depan Lombok Timur yang lebih bermartabat.

Penulis adalah 
M.Junaidi 
Ketua HMI Cabang Selong

تعليقات0

Type above and press Enter to search.