Lombok Timur, NTBPost.com -Kalangan alumni MA NWDI Pancor memprotes adanya kebijakan dari Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnadatain (YPH PPD) NWDI Pancor yang mengeluarkan kebijakan untuk membebukan atau merjer MA NWDI Pancor.
Sementara MA NWDI Pancor didirikan oleh Almagfurlahu Maulana Syeikh TGKH.M.Zainuddin Abdul Madjid bersama dengan madrasah-madrasah lainnya dilingkungan yayasan semasa hayat beliau .
" Kami protes ke pihak Yayasan membekukan atau merger MA NWDI Pancor yang didirikan Maulana Syeikh," kata para alumni.
Menurutnya seharusnya pihak yayasan mencari terobosan dan inovasi bersama dengan pihak madrasah untuk mengembangkan madrasah tersebut. Dengan melakukan penyegaran maupun lainnya agar santri menjadi banyak.
Bukan malah membuat kebijakan melakukan pembekuan atau merjer yang tentunya akan mengundang berbagai pertanyaan dari orang tua wali,alumni maupun jamaah.
" Kita sebagai alumni apalagi jamaah tidak terima dengan kebijakan untuk membekukan atau merjer MA NWDI,sehingga meminta pihak yayasan untuk meninjau ulang kebijakannya tersebut," pintanya.
Sementara Pengurus YPH PPD NWDI Pancor bidang pendidikan Prof Dr.Khirjan Nahdi menjelaskan selama empat tahun terakhir Ketum dan Pembina dan jajaran ketua memberikan kesempatan untuk evaluasi dan melakukan upaya-upaya. pengembangan.
Namun kemudian tampaknya kehendak masyarakat berbeda dimana santri masuk selalu tidak mencukupi minimal rombongan belajar.
Selain itu pihak yayasan dan madrasah sudah berkomunikasi dengan semua pihak untuk menambah jumlah santri.
" Tapi nyatanya masyarakat cenderung ke madrasah lain di YPH Seperti ke MAH, MAMIN, MAMAT, dan SMK," tegasnya.
Khirjan menambahkan jumlah santri dan jumlah dana masyarakat dan dana pemerintah tidak mencukupi untuk operasional rutin, sehingga menjadi beban bagi yayasan.
Kemudian sebelum terlalu jauh dengan mempertimbangkan masa depan ustadz ustadzah yang mengajar di sana, dengan beban kerja mengajar tidak terpenuhi.
" Langkah ini diambil demi kebaikan semua," ujaranya seraya meminta kepada alumni untuk berkonsultasi ke Pembina YPH,Ketua yayasan,karena kami bertanggungjawab untuk menjalankan kebijakan beliau-beliau.(NTBPost/002)
Komentar0