![]() |
Proses Evakuasi Wisatawan Malaysia Rennie Bin Abdul Gani dari Jurang Torean Rinjani sedalam 80 Meter. Foto: Dok. SAR Mataram. |
Proses evakuasi korban yang jatuh ke jurang sedalam ±80 meter akhirnya berhasil dilakukan hari ini pada pukul 10.30 WITA oleh Tim SAR gabungan. Jenazah korban kini sedang dalam perjalanan menuju pintu destinasi wisata pendakian Torean, sebelum dibawa ke RS Bhayangkara Mataram untuk proses pemulasaraan.
Berdasarkan informasi dan keterangan dari guide serta rekan korban, insiden bermula saat rombongan berhenti mengambil air minum di sumber mata air Banyu Urip pada Sabtu (3/5) sekitar pukul 11.00 WITA. Saat itu, korban memilih untuk terus berjalan tanpa ikut beristirahat.
Ketua rombongan kemudian menyusul korban dan berusaha membantu melewati jalur dengan reling tali pengaman, tetapi korban menolak bantuan. Saat menuruni jalur, korban melepaskan pegangan dari reling dan pijakan kakinya meleset , menyebabkan korban kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke kanan di jalur pendakian.
Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan dengan sistem penurunan (lowering) dan penarikan (lifting) menggunakan peralatan mountaineering.
"Pengangkatan jenazah korban memakan waktu sekitar 3,5 jam," kata Hariyadi.
Medan yang curam dan terjal, serta kondisi kabut tebal, menjadi tantangan besar bagi tim SAR dalam upaya mencapai lokasi jatuhnya korban. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban dibawa menuju pintu destinasi wisata pendakian Torean.
"Korban telah diserahkan ke BTNGR dan pihak keluarga, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk penanganan lebih lanjut," tandasnya.
Operasi evakuasi ini melibatkan berbagai unsur, termasuk Kantor SAR Mataram, Pos SAR Kayangan, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD Lombok Timur, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Damkar, Relawan Rinjani, dan porter. (red.)
Komentar0