Gpd8TfAlBUYoTfM6TUAlTUAlTA==

Gubernur NTB Sebut Ada Dua Kejadian Serangan Siber yang Terjadi di Bank NTB Syariah

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal. Foto:Istimewa
Mataram, NTBPost.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal, mengungkapkan fakta mengejutkan terkait kasus insiden siber yang menimpa Bank NTB Syariah. Dalam keterangannya usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) luar biasa di Kantor Bank NTB Syariah, Jalan Udayana, Kota Mataram, Jumat (11/4/2025), ia menyebutkan bahwa insiden serangan siber terjadi sebanyak dua kali dengan besaran angka kerugian yang berbeda.

Rumor mengenai pembobolan akun Bank NTB Syariah sempat menghebohkan publik setelah beredar kabar bahwa bank tersebut mengalami kerugian hingga Rp150 miliar. Bahkan, salah satu media melaporkan angka kerugian mencapai Rp300 miliar, yang diduga terjadi akibat pemindahan folder internal.

Menanggapi hal ini, Gubernur Iqbal membenarkan adanya kejadian siber (cyber accident ) yang menyerang Bank NTB Syariah.

 “Ada dua kali kejadian, berbeda-beda angkanya, semuanya akan kita putuskan nanti setelah ada final dari audit forensik,” ungkapnya.

Meski mengakui adanya potensi kerugian, Gubernur menegaskan bahwa pihaknya belum dapat menarik kesimpulan apapun hingga hasil investigasi lebih lanjut dari tim audit forensik selesai. Ia juga memastikan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terkait sedang dilakukan. 

"Kita sudah berkomunikasi dengan OJK, dengan BI, dan Kapolda," jelasnya.

Selain itu, Gubernur menekankan pentingnya audit forensik untuk menjadi dasar dalam memperbaiki sistem keamanan serta mengambil langkah lanjutan yang diperlukan. 

“Yang jelas, apapun hasil dari audit forensik ini akan menjadi dasar kita untuk perbaikan ke depan, dan menjadi dasar untuk tindak lanjut yang lain nanti,” pungkasnya.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keungan (OJK) NTB yang dikonfirmasi media ini melalui bagian humasnya, Muhammad Abdul Manan, bahkan melalui grup whatsapp OJK, tidak memberikan jawaban apapun terkait perihal tersebut. 

Kasus ini memicu perhatian besar di kalangan masyarakat, mengingat potensi kerugian yang signifikan dan dampaknya terhadap kepercayaan publik terhadap sektor perbankan daerah. Kini, publik menunggu hasil investigasi yang diharapkan dapat memberikan titik terang serta solusi untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang. (red.) 

Komentar0

Type above and press Enter to search.