Selong, NTBPost.com - Belasan santri Pondok Pesantren Al Majidiyah NWDI Majidi, Kelurahan Majidi, Kecamatan Selong, Lombok Timur, mengalami diare dan gatal-gatal sehingga dibawa ke Puskesmas Denggen oleh pihak pengasuh ponpes.
Kejadian ini berlangsung dalam beberapa hari terakhir, namun hingga saat ini belum diketahui penyebab belasan santri yang mengalami diare dan gatal-gatal tersebut. Namun, dugaan sementara kuat karena sanitasi lingkungan yang kurang bersih di lingkungan ponpes.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Puskesmas Denggen, I Ketut Kariadi, saat dikonfirmasi Senin (29/9) membenarkan adanya santri yang mengalami diare dan gatal-gatal yang dibawa berobat ke Puskesmas.
"Kalau yang diare jumlahnya belasan dan gatal-gatal hanya beberapa orang saja," katanya.
Ia menegaskan, dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan berobat para santri tersebut, pihaknya mengambil langkah cepat dengan mengunjungi ponpes untuk melakukan pemeriksaan lingkungan.
Ditemukan kondisi lingkungan ponpes seperti tempat memasak, MCK, maupun fasilitas lainnya sangat memprihatinkan. Apalagi, air yang diminum santri langsung dari sumur tanpa dimasak.
"Sanitasi kesehatan lingkungan ponpes kurang dijaga maka inilah salah satu penyebab timbulnya penyakit," ujarnya.
Ketut Kariadi menambahkan, memang sebelum kami berkunjung ke ponpes untuk memeriksa, selalu kami layangkan surat terlebih dahulu dengan kondisi yang diperlihatkan bagus dan bersih.
Sementara saat kami melakukan kunjungan mendadak, kondisi riil yang kami temukan di ponpes sangat memprihatinkan sekali, apalagi dengan adanya jumlah kunjungan santri yang datang berobat ke Puskesmas dibawa pengasuh ponpes membuat kami curiga.
"Apa yang ditemukan petugas saat tidak bersurat adalah kondisi riil sebenarnya di ponpes tersebut yang kurang menjaga kesehatan lingkungan," tambahnya seraya meminta kepada pihak ponpes untuk lebih menjaga kesehatan lingkungan agar terhindar dari penyakit. (NTBPost/red.)
Komentar0